top of page
  • Black Facebook Icon
  • Black YouTube Icon
  • Black Instagram Icon

Pagi

  • Writer: Azul Zulfa
    Azul Zulfa
  • Nov 3, 2018
  • 2 min read

Tulisan cerita ini dibuat untuk menindak lanjuti request-an teman-teman di IG.

Terimakasih buat request dan challengenya. hehe

Mari kita berpetualang ke negeri cerita bersama! Hehe

Namanya 'Pagi'.

Ia adalah seorang anak yang ceria dan penuh semangat.

Seorang yang selalu mampu menumbuhkan harapan-harapan baru,

Yang selalu yakin dengan impiannya, meski bagiku mimpinya adalah khayalan.

Namun, itu lah sosoknya, Pagi, seorang sahabatku.


Pukul 1.45 WIB kala itu Pagi membangunkanku, ya waktu itu aku memang telah berpesan sebelumnya untuk minta dibangunkan olehnya. Namun mataku masih terasa sangat berat akibat lembur berhari-hari sebelumnya. Hingga akhirnya Pagi memilih membiarkanku sebentar dan membangunkanku lagi saat pukul 3.00, tepat saat alarm tiap hariku bunyi.


Bangun, melihat jam menunjukkan telah pukul 3.00, aku langsung 'loncat' dari kasur ku. Bagaimana tidak, aku masih punya beberapa yang harus aku lakukan dan aku terbangun kesiangan padahal pukul 5.00 aku sudah harus berada di meeting point, hendak pergi berkelana. Ya, kesiangan bagiku saat itu amat mengesalkan bahkan aku kesal pada Pagi yang tidak membangunkanku dengan paksa, padahal ia tau bahwa agenda berkelana kali ini sangat penting. Tanpa disuruh dan diingatkan oleh Pagi aku langsung mengerjakan kebiasaan pagi ku kala itu ditambah langsung mengirim e-mail kepada seseorang yang sudah menunggu hasil corel ku di ujung sana. Buru-buru menyelesaikannya, teringat bahwa ada 1 tugas yang ku lupakan, belum ku kerjakan. Oh Tidak! disaat buru-buru menyelesaikannya, Pagi mengingatkan ku bahwa jam telah menunjukkan pukul 4.15 dimana aku juga belum bersiap2 dan berberes2 barang bawaan. Sungguh mengesalkan kala itu sikap Pagi, membuatku semakin panik saja.


Akhirnya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan tugas yang terlupa dan segera bersiap untuk ke meeting point. Berangkat pukul 4.45 dari rumah bersama Pagi dengan buru-buru karena takut akan terlambat. Benar saja! Aku tiba di meeting point pukul 5.10, terlambat 10 menit dengan kondisi meeting point sepi. Aku menggerutu kesal pada Pagi, dan bertanya-tanya mungkinkah kami tertinggal rombongan?


Pagi kala itu berusaha menenangkanku, mungkin ia tahu kalau aku sedang kesal padanya, meski sebenarnya ini salah ku juga yangtak segera bangun saat dibangunkannya. Akhirnya ada pesan masuk, bahwa mobil yang kami tumpangi ternyata memang belum tiba, dan telat sekitar 1 jam. huft, akhirnya sedikit lega. Pagi itu juga aku mendapat kabar bahwa tugasku yang belum sempat aku kerjakan tak harus dikumpul hari itu. Alhamdulillah....


Perjalanan hari itu pun berjalan dengan lancar, dengan penuh hikmah yang di dapat.


Sekian dulu ya!

Sampai jumpa di lain cerita!


*Boleh dong sekaliyan di comment, cerita 'bersama Pagi' bersambung atau cukup sampai disini nih?


Hikmah :

1. Jangan mudah panik, tenang dulu, lalu berpikir

2. Bangunlah lebih pagi, jangan tidur lagi, nanti rejeki dan berkahnya hilang hlo. Terlalu banyak rahmat yang dibagi oleh Tuhan saat pagi hari, jangan lewatkan

3. Jangan mudah marah, bukankah keburukan terjadi karena diri kita sendiri?

Recent Posts

See All
Rindu

Rindu. Ya, rindu. Menjalar masuk tanpa tau waktu. Malu-malu tak mau mengaku. Tapi tidak bagiku. Karena nyatanya memang aku tak kuasa...

 
 
 

1 Comment


qrafiusrani
qrafiusrani
Dec 01, 2018

lanjut dongg~

Like

JOIN MY MAILING LIST

© 2023 by Lovely Little Things. Proudly created with Wix.com

bottom of page