BERHENTI

Berhenti!

Berhenti!

Berhenti!

Kau katakan berkali-kali tiada henti.

Namun tetap kau terus menjauh pergi.

Bagai hilang di telan bumi.

Katamu mau berhati-hati.

Tapi kenapa memilih untuk terluka lagi.

Lagi, lagi, dan lagi.

Hingga diambang mati.

Kenapa kau tak coba tuk berdiri?

Percaya diri dengan gagah berani.

Menghadirkan pelangi di ufuk pagi.

Meski harus menyelesaikan sendiri.

Hidup ini memang harus mandiri.

Termasuk menyembuhkan luka-luka sendiri.

Hingga dapat kembali berlari.

Dan kembali menari dibawah sinar mentari.

Bahkan ketawa-ketiwi bersama kicauan kenari.

-Zul-

01.35